Apa itu Cross Docking? Ini Pengertian, Jenis, & Manfaatnya

Manajemen Gudang
14 March 2023

Cross docking adalah praktik manajemen logistik di mana produk yang baru dibongkar dan diturunkan dari kendaraan pengirim, langsung disortir serta dimuat kembali pada truk lainnya.

Cross docking menghilangkan proses stock opname di gudang dalam jangka waktu lama, sehingga lebih hemat waktu dan biaya.

Nah, untuk memahami lebih banyak terkait apa itu cross docking, yuk simak penjelasannya pada ulasan berikut!

Apa Itu Cross Docking?

Konsep cross docking awalnya dikenalkan oleh Walmart di Amerika Serikat pada tahun 1980 dan kini telah menjadi salah satu strategi penting yang sering digunakan dalam manajemen rantai pasokan.

Cross docking adalah sebuah metode dalam manajemen rantai pasokan di mana pengiriman barang dilakukan langsung dari pemasok ke pelanggan tanpa melewati tahap penyimpanan atau pergudangan.

Proses cross docking dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi dan sistem informasi yang canggih untuk memantau sekaligus mengontrol pergerakan barang dari pemasok ke pelanggan.

Pengertian cross docking juga biasa dipahami sebagai gudang transit logistik, di mana beberapa pemasok mengirimkan barang mereka melalui suatu fasilitas gudang dan kemudian dijadikan satu pengiriman yang sama.

Kemudian, pengiriman produk tersebut langsung diberangkatkan dengan waktu secepatnya tanpa harus menyimpannya di dalam gudang.

Penerapan cross docking dapat dilakukan pada berbagai jenis industri, seperti ritel, distribusi, dan manufaktur.

Manfaat Cross Docking

Terdapat beberapa manfaat dalam penggunaan konsep cross docking, di antaranya:

1. Efisiensi Biaya Logistik

Saat melakukan proses cross docking, barang dikirim langsung dari pemasok ke pelanggan tanpa melewati pergudangan.

Hal ini dapat mengurangi biaya yang biasanya dikeluarkan untuk penyimpanan barang, seperti biaya sewa gudang, biaya pengiriman, dan biaya tenaga kerja.

2. Mempercepat Waktu Pengiriman

Proses cross docking memungkinkan barang dikirim dengan waktu yang lebih singkat.

Dalam beberapa kasus, barang dapat dikirim pada hari yang sama, sehingga mampu mempercepat waktu pengiriman dan memenuhi permintaan pelanggan.

3. Memitigasi Risiko Kerusakan Barang

Cross docking juga memungkinkan barang tidak perlu disimpan dalam waktu yang lama, sehingga mengurangi risiko kerusakan karena beberapa faktor, seperti suhu, kelembaban, atau kebocoran.

Jenis-Jenis Cross Docking

Dalam manajemen rantai pasokan, ada beberapa jenis cross docking yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Manufacturing Cross Docking

Manufacturing cross docking adalah proses pengiriman barang dari pemasok langsung ke konsumen tanpa perlu melalui pergudangan.

Biasanya jenis ini digunakan dalam pengiriman barang dalam jumlah besar atau volume tinggi.

2. Distributor Cross Docking

Distributor cross docking adalah proses pengiriman barang dari beberapa pemasok ke beberapa pelanggan.

Biasanya jenis ini digunakan dalam pengiriman barang dalam jumlah kecil atau volume rendah.

3. Retail Cross Docking

Retail cross docking adalah proses pengiriman barang dari pemasok ke toko-toko ritel.

Biasanya jenis digunakan untuk pengiriman barang dalam jumlah sedang atau volume menengah.

4. Transportation Cross Docking

Transportation cross docking adalah proses pengiriman barang dari pemasok langsung ke pelanggan akhir tanpa penyimpanan sementara di gudang atau pusat distribusi.

Biasanya jenis ini digunakan untuk menggabung barang agar menjadi muatan yang lebih besar.

5. Opportunistic Cross Docking

Opportunistic cross docking adalah proses pengiriman dimana barang disimpan sementara untuk dikonsolidasikan dengan produk lain namun memiliki tujuan pengiriman yang sama.

Biasanya jenis ini dilakukan secara spontan dan berdasarkan kesempatan yang ada, sehingga dapat mempercepat pengiriman barang

Kelebihan dan Kekurangan Cross Docking

Meskipun memiliki banyak manfaat, konsep cross docking juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan, antara lain:

Kelebihan Cross Docking

Adapun kelebihan cross docking adalah sebagai berikut:

Meningkatkan efisiensi pengiriman barang karena barang langsung dipindahkan dari titik asal ke titik tujuan tanpa perlu disimpan di gudang terlebih dahulu.
Mengurangi biaya logistik karena proses pergudangan dan penyimpanan tidak perlu dilakukan.
Mempercepat waktu pengiriman barang karena barang langsung didistribusikan setelah tiba di fasilitas cross docking.
Mengurangi risiko kerusakan barang karena tidak disimpan dalam waktu yang lama dan langsung didistribusikan ke tujuan akhir.

Kekurangan Cross Docking

Selanjutnya, kelemahan cross docking adalah sebagai berikut:

Memerlukan perencanaan koordinasi yang baik antara pemasok, transportasi, serta pelanggan agar proses cross docking dapat berjalan lancar dan tepat waktu.
Memerlukan sistem informasi canggih dan terintegrasi untuk memantau pengiriman barang agar dapat mengetahui lokasi serta status barang yang sedang dalam proses cross docking.
Memerlukan teknologi dan fasilitas tepat untuk melakukan cross docking, seperti fasilitas penanganan barang serta teknologi pengangkutan yang dapat memindahkan barang dengan cepat juga aman.

Cross docking adalah solusi yang baik untuk mempercepat perputaran produk, pengiriman barang, serta meminimalikan risiko, dan menghemat biaya.

Namun, metode ini juga bisa menimbulkan risiko lainnya, sehingga kamu harus memastikan bisa memanfaatkan sistem ini secara efektif sebelum menggunakannya.

Selain menggunakan cross docking, kamu juga bisa melakukan efisiensi penyimpanan barang di gudang dengan mempercayakannya pada Crewdible.

Crewdible adalah jasa fulfillment yang menyediakan gudang online terpadu. Kami akan membantu kamu dalam mengelola stok, packing, hingga pengiriman kepada pembeli.

Dengan bergabung menjadi seller, kamu tidak perlu khawatir lagi terkait manajemen gudang dan bisa berfokus untuk mengejar target penjualan.

Tunggu apa lagi? Yuk, maksimalkan bisnis kamu bersama Crewdible!