Apa itu Retur? Ini Definisi, Jenis, dan Proses Menanganinya

Dalam setiap penjualan, retur adalah salah satu risiko yang sangat mungkin terjadi dan harus ditanggung dampaknya oleh penjual.
Arti retur adalah pengembalian barang yang telah sampai ke tangan pembeli karena adanya masalah.
Tentunya retur ini dapat merugikan penjualan karena persediaan barang dagang akan kembali tanpa bisa terjual lagi.
Untuk dapat memahami tentang apa itu retur lebih jauh, kamu bisa membaca selengkapnya dalam pemaparan berikut ini!
Apa itu Retur?
Secara bahasa, pengertian retur adalah kembali. Namun, istilah retur dalam kegiatan jual beli memiliki arti bahwa suatu barang yang sebelumnya dibeli oleh pelanggan dikembalikan.
Adapun beberapa alasan umum dilakukannya retur adalah sebagai berikut.
Jumlah barang yang diterima melebihi pesanan: jumlah barang lebih banyak dari permintaan atau salah mengirimkan barang ke alamat pelanggan.
Keterlambatan pengiriman: barang mungkin dibutuhkan pada periode tertentu saja sehingga terlambatnya kedatangan barang membuatnya tidak dibutuhkan lagi dan harus diretur.
Salah ukuran atau warna: barang pesanan memiliki ukuran atau warna yang tidak sesuai permintaan.
Barang yang dipesan salah: jenis barang yang datang tidak sesuai pesanan atau menerima pesanan milik orang lain.
Barang yang dipesan rusak atau cacat: Alasan retur ini bisa terjadi karena kelalaian dalam membawa barang pesanan atau terlewat dari pemeriksaan saat masih di gudang.
Jenis-Jenis Retur
Setelah mengetahui arti retur, kamu juga perlu memahami jeni-jenis dari kegiatan ini dalam dunia jual beli.
Adapun dua jenis retur adalah yang perlu kamu ketahui yaitu retur pembelian dan retur penjualan, berikut penjelasannya.
1. Retur Pembelian
Retur pembelian adalah suatu kegiatan pengembalian yang melibatkan pihak penjual dengan pemasok.
Retur pembelian memiliki dua jenis transaksi, yakni kredit dan tunai. Adapun penjelasan mengenai transaksi kredit dan tunai untuk pembelian dalam retur adalah sebagai berikut.
Retur pembelian kredit: retur untuk mengembalikan barang yang telah terjual dan masih dalam angsuran sesuai kesepakatan waktu.
Retur pembelian tunai: retur untuk barang yang telah dibeli secara tunai dan sudah tercatat pada kas bila diperbolehkan pihak pemasok, biasanya hanya berlaku bagi barang-barang rusak saja.
Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Contoh Laporan Stok Barang Gudang?
2. Retur Penjualan
Jenis retur lainnya adalah retur penjualan. Arti retur penjualan adalah penerimaan penjual atas barang yang dikembalikan oleh pihak pembeli.
Pengembalian ini dapat menyebabkan terjadinya pengurangan klaim penjual atau faktur pembeli.
Dalam transaksi penjualan, beberapa jenis retur yang bisa ditawarkan oleh penjual ke pembeli yaitu:
Retur penjualan yang mengurangi piutang pembeli
Retur penjualan yang mengembalikan uang ke pembeli
Retur penjualan untuk menggantikan barang yang dikembalikan pembeli dengan barang baru
Proses Menangani Retur
Dengan mengetahui bahwa retur adalah suatu hal yang sangat berpotensi terjadi dalam kegiatan jual beli, setiap pelaku usaha tentu dituntut untuk dapat menangani prosesnya.
Jika kamu memiliki usaha dan sewaktu-waktu menerima pengembalian barang dari pembeli, maka bisa mengikuti proses penanganan retur berikut.
1. Buat Syarat dan Ketentuan Retur yang Jelas
Hal pertama yang perlu kamu lakukan dalam menangani retur adalah membuat syarat dan ketentuan dengan jelas.
Kamu harus membuat kebijakan-kebijakan secara detail mengenai retur barang yang mudah dipahami oleh pembeli.
Tanpa adanya syarat dan ketentuan terhadap proses retur barang, dikhawatirkan pembeli akan bertindak sesuka hati. Hal tersebut tentu dapat merugikan kegiatan penjualan.
Sebagai contoh, bisa saja pembeli melakukan pengembalian karena alasan barang sedikit berbeda dari fotonya.
Contoh lainnya, pembeli mungkin saja melakukan pengembalian karena telah merusak barang yang mereka terima namun memberikan pernyataan bahwa itu kesalahan pabrik.
2. Tangani Proses Retur dengan Baik dan Cepat
Setiap pembeli pasti menginginkan kualitas pelayanan yang baik dan cepat dari pihak penjual. Begitu juga saat dalam proses retur.
Jika kamu melayani retur dengan kualitas tersebut, kepercayaan pembeli akan semakin meningkat.
Dengan demikian, meskipun pernah merasa kurang puas karena melakukan retur, mereka akan tetap mempertimbangkan kembali untuk membeli barang yang kamu jual.
3. Tentukan Batas Waktu Retur yang Wajar
Agar dapat menangani retur dengan baik dan cepat, kamu juga perlu memberikan batasan proses pengembalian ini secara wajar.
Pada umumnya batas waktu retur cukup singkat, seperti dalam hitungan hari atau maksimal satu minggu.
Namun demikian, penentuan untuk batasan waktu retur adalah dari jenis barang apa yang kamu jual.
Penentuan batasan waktu retur ini juga membantumu menghindari kerugian yang dibebankan karena kesalahan pembeli.
4. Tanggung Biaya Retur
Untuk mempertahankan customer satisfaction yang positif, ada baiknya kamu tidak membebankan biaya retur ke pihak pembeli.
Mintalah catatan seluruh biaya yang perlu dikeluarkan oleh pembeli selama melakukan proses retur.
Dengan begitu, pembeli akan menilai bahwa kamu adalah penjual yang dapat bertanggung jawab.
Demikian informasi tentang apa itu retur. Bisa ditarik kesimpulan bahwa dalam kegiatan jual beli, retur adalah pengembalian karena masalah tertentu pada barang.
Tentunya hal semacam ini perlu dicegah sesegera mungkin. Namun, tidak perlu khawatir karena Crewdible siap membantu usahamu.
Crewdible merupakan pionir gudang online di Indonesia yang memberikan pelayanan aman dan terpadu dalam proses penyimpanan hingga pengiriman barang.
Jadi, kamu bisa lebih menekan risiko pengembalian barang dari pembeli karena rusak atau mengalami kecacatan.
Pelayanan dari Crewdible ini bahkan sudah dipercaya oleh lebih dari 2.300 seller di Indonesia.
Kamu pun juga bisa memercayakan barang usahamu pada Crewdible seperti mereka, lho. Yuk daftar sebagai seller Crewdible sekarang juga!
Baca juga: Faktur Penjualan: Pengertian, Fungsi, Cara Membuat & Contoh