Perilaku Konsumen: Pengertian, Faktor, & Contoh Penerapannya

Mempelajari perilaku konsumen adalah salah satu langkah penting yang perlu dilakukan dalam pengembangan bisnis.
Sebab, dengan mengetahui bagaimana perilaku konsumen, sebuah bisnis bisa menyesuaikan strategi penjualan agar produk diterima dengan mudah oleh pasar.
Nah, untuk mengetahui lebih lengkap tentang apa itu perilaku konsumen dan bagaimana contohnya, yuk simak penjelasannya dalam uraian berikut ini!
Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah cara atau proses seorang konsumen dalam mengambil keputusan saat ingin membeli, mencari, menerima, hingga menggunakan segala sesuatu untuk kebutuhan baik berupa barang, jasa, uang, dan waktu.
Adapun salah satu ciri khas perilaku konsumen adalah saat mereka akan memutuskan untuk membeli suatu produk yang diinginkan.
Lamanya proses perilaku yang dilalui konsumen juga berbeda-beda, tergantung dari jenis barang atau kebutuhan masing-masing.
Jenis-Jenis Perilaku Konsumen
Pada dasarnya, mempelajari apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen adalah supaya bisnis berjalan lebih efektif karena sudah memahami siapa target audiens.
Dengan memahami audiens, perencanaan bisnis menjadi lebih matang karena target yang dituju sudah jelas.
Alhasil, penawaran produk serta layanan yang dibuat juga semakin menarik bagi pelaku konsumen itu sendiri.
Nah, untuk memahami studi bagaimana konsumen berperilaku harus dibarengi dengan mengetahui berbagai jenis dari perilaku konsumen.
Lalu, apa saja jenis-jenis perilaku konsumen? Yuk simak penjelasannya berikut ini!
1. Complex Buying Behavior
Complex buying behavior merupakan jenis perilaku konsumen yang biasa ditemukan saat membeli produk dengan harga mahal dan jarang dibeli.
Biasanya, saat mengambil keputusan untuk membeli suatu barang, konsumen akan mempertimbangkan secara matang sebelum akhirnya benar-benar membeli produk tersebut.
Contohnya yaitu saat konsumen membeli sebuah mobil atau rumah yang sudah memiliki harga tinggi.
Baca juga: 4 Strategi Menaikkan Harga Tanpa Takut Kehilangan Konsumen
2. Dissonance-reducing Buying Behavior
Perilaku konsumen dissonance-reducing buying behavior dilakukan pada konsumen yang sering mengalami kesulitan dalam membedakan suatu merek.
Hal tersebut terkadang membuat mereka khawatir akan menyesali keputusan yang dibuat.
Misalnya, saat seseorang memutuskan untuk membeli kulkas karena harganya murah atau kenyamanan yang didapat, ia akan tetap meminta pendapat orang lain setelah pembelian dilakukan.
Hal tersebut terjadi karena ia merasa khawatir apakah keputusannya dalam membeli kulkas tersebut sudah tepat atau belum.
3. Habitual Buying Behavior
Pada jenis habitual buying behavior, perilaku konsumen adalah mereka yang sangat sedikit terlibat dalam mengategorikan suatu produk atau merek.
Dengan kata lain, konsumen akan membeli produk atau barang bukan hanya dari kualitas, tapi mereka sudah terbiasa dengan nama brand yang dibelinya.
Sebagai contoh, ketika seseorang membeli detergen dengan merek A, perilakunya itu bukan didasari karena ia suka terhadap produk tersebut.
Melainkan, ia membeli detergen dengan merek A karena sudah terbiasa menggunakan produk tersebut selama ini.
4. Variety Seeking Behavior
Salah satu yang sering ditemukan dari perilaku konsumen adalah membeli barang baru karena ingin membandingkan keunggulan masing-masing produk.
Yup, variety seeking behavior merupakan kondisi di mana konsumen ingin tahu, antara produk baru dan lama, manakah yang lebih unggul.
Selain itu, ciri konsumen variety seeking behaviour adalah pembelian produk yang mereka lakukan bukan didasari atas rasa ketidakpuasan, namun karena ingin mencari variasi baru.
Faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumen
Ada beberapa faktor yang memengaruhi perilaku konsumen, di antaranya yaitu:
1. Kebudayaan
Kebudayaan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi perilaku konsumen paling kuat.
Diketahui, budaya mampu memengaruhi perilaku, keinginan seseorang, cara berpikir, kegemaran, hingga identitas dari seorang individu.
Sebagai contoh, saat ini kaum milenial banyak yang menyukai K-Pop dan mengidolakan artis-artis dari Korea Selatan.
Tanpa disadari, lambat laun mereka pun mengikuti budaya masyarakat Korea Selatan, mulai dari jenis makanan, gaya berpakaian, sampai kebiasaan yang dilakukan di negeri ginseng itu.
Baca juga: Cara Mencari Seller Korea untuk Belanja Merch K-Pop
2. Psikologis
Faktor psikologis dari perilaku konsumen adalah berupa keinginan seorang individu untuk diterima, diakui, dan dianggap ada oleh lingkungan.
Adapun hal-hal psikologis yang mampu memengaruhi perilaku konsumen antara lain yaitu, kepercayaan diri, motivasi perilaku, proses belajar, hingga harga diri.
3. Sosial
Adapun yang termasuk ke dalam kelompok sosial yakni keluarga, teman, masyarakat, dan lingkungan tempat tinggal.
Faktor sosial juga memiliki pengaruh besar dalam membentuk perilaku konsumen.
Pasalnya, salah satu yang membentuk perilaku seseorang dilihat dari bagaimana lingkungan sosial suatu individu tersebut.
Sebagai contoh, seseorang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang teliti dalam hal keuangan akan cenderung membeli produk sesuai dengan kebutuhan dan menghindari pengeluaran jika dirasa tidak diperlukan.
4. Personal
Salah satu faktor personal yang dapat memengaruhi perilaku konsumen adalah usia, kesehatan, kepribadian, gaya hidup, kondisi psikologis, dan ekonominya.
5. Ekonomi
Berikutnya, faktor yang memengaruhi perilaku konsumen adalah kondisi ekonomi dari calon pembeli itu sendiri.
Umumnya, saat seseorang memutuskan untuk membeli suatu produk, pasti sedikit banyak, mereka akan melihat kondisi ekonomi.
Apabila konsumen berada dalam kondisi ekonomi yang sedang krisis, mereka tak mungkin membeli produk atas dasar keinginan, melainkan memprioritaskan kebutuhan pokok terlebih dahulu.
Baca juga: 8 Cara Memulai Bisnis dari Nol yang Efektif Bikin Sukses
Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen
Lantas sebenarnya, apa manfaat mempelajari perilaku konsumen? Sebagai pelaku bisnis, sejumlah manfaat yang akan kamu peroleh saat mempelajari perilaku konsumen adalah sebagai berikut.
1. Mengenal Target Audiens
Manfaat pertama dari mempelajari perilaku konsumen adalah untuk mengenal dan memahami siapa target audiens yang ingin dicapai.
Jika sudah mengenal target audiens dengan baik, maka kamu pun dapat lebih mudah dalam menjalankan bisnis sekaligus membantumu untuk memberikan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
2. Mengurangi Risiko Bisnis
Seorang pelaku bisnis tentu akan sangat menghindari berbagai risiko yang dapat merugikannya.
Sehubungan dengan ini, mempelajari perilaku konsumen ternyata mampu meminimalkan risiko tersebut.
Dengan studi perilaku konsumen, selain lebih memahami target audiens, kamu juga bisa menyesuaikan produk hingga mengurangi kesalahan atau keluhan dari pelanggan.
3. Membantu Membuat Strategi Marketing yang Efektif
Manfaat mempelajari perilaku konsumen yang satu ini dapat membantu pemasaran dalam bisnis.
Yup, memahami perilaku konsumen ternyata mampu membuat strategi pemasaran menjadi lebih efektif dan sukses untuk menjangkau lebih banyak calon pembeli secara potensial.
Bagaimana caranya? Jadi, dengan mengenal target audiens, strategi pemasaran yang dibuat akan semakin matang karena sudah mengetahui apa saja kebutuhan dan minat dari konsumen.
Contoh Perilaku Konsumen
Untuk memahami lebih dalam bagaimana contoh perilaku konsumen, yuk simak penjelasannya berikut ini!
Saat ini, muncul sebuah tren berupa konsumsi makanan sehat di tengah masyarakat.
Akibatnya, permintaan pasar akan produk makanan sehat yang bebas gluten pun meningkat.
Di sini, para pelaku bisnis melihat adanya celah tersebut sehingga mereka pun menciptakan produk bebas gluten untuk memenuhi peningkatan permintaan pasar. Alhasil, penjualan bisnis mereka pun juga ikut meningkat.
Namun bagi perusahaan yang gagal dalam memecahkan persoalan perilaku konsumen tersebut, akhirnya tertinggal karena tidak mampu melihat peluang tersebut.
Dengan kata lain, mereka pun tertinggal dari perusahaan yang sudah melakukan analisis perilaku terlebih dahulu.
Dari contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan memahami consumer behaviour (perilaku konsumen), perusahaan mungkin akan lebih aktif ikut andil dalam meningkatkan jumlah penjualan produk di pasar.
Nah, dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah hal-hal seputar kebiasaan seseorang atau customer dalam memilih, menggunakan, dan membeli sebuah produk.
Jika sebuah bisnis bisa memahami perilaku konsumennya dengan baik, akan sangat mudah bagi mereka untuk mengenali target audiens dan membuat strategi marketing yang efektif.
Nah, agar kamu bisa lebih fokus pada urusan manajemen dan marketing, yuk serahkan urusan operasional gudang kepada Crewdible!
Sebagai penyedia layanan fulfillment, Crewdible telah dipercaya lebih dari 5000 seller dan memiliki 100 lebih gudang di seluruh Indonesia.
Selain lebih murah, Crewdible juga membantu urusan operasional gudangmu menjadi lebih praktis. Tertarik untuk bergabung? Yuk daftar jadi seller di Crewdible sekarang!
Baca juga: Mengenal Apa itu Target Pasar, Contoh & Cara Menentukannya